Menyoal cinta dan mushafNya

Maaf, aku yang selama ini hampir melupakanmu untuk kepentingan tidak penting yang dipentingkan oleh orang-orang banyak namun tidak menjadi penting dimataMu dan didalam isi bait-bait cintamu. Sebenarnya hanya masalah waktu, dimana aku dan kamu akan bertemu setiap waktu, membahas rindu serta perihal kecil yang menyangkut semua umat di atas kuasaMu. Membagi cerita-cerita sejarah nyata yang hampir dilupa banyak manusia.
Dispersekian detik untuk sepersekian harinya aku hanya menolehmu sejenak, terkadang aku hanya mencium keningmu bagian luar, bahkan nadimu tidak tersentuh sedikitpun oleh otakku. Sungguh munafik bukan, ditengah orang-orang yang banyak menghafalmu, namun kau dijadikan senjata untuk kebutuhan mereka yang tidak pernah membawa nama surga sedikitpun. Yang kutahu perihal kamu, dibahas oleh orang-orang yang berpengalaman bersamamu, kamu hanya dijadikan batu loncatan untuk menuju ridhoNya melalui jalan mereka masing-masing. Dewan, petinggi, pesohor, muballigh, sampai antek-antek soeharto yang menjelma menjadi kyai di era modern ini.
Aku kadang sedikit miris melihatnya, aku yang selalu lalai perihal kamu, namun setidaknya aku tidak pernah muluk-muluk untuk selalu mendekapmu. Dimana orang-orang yang berada dikubah biasanya hanya menentengmu dan percaya kepadamu cuma dimainkan seketika waktu, Tidak setiap waktu. Sementara aku yang harus susah dan malu ketika tidak hafal perihal sifat sedikitmu itu. Apakah hanya ucapan istighfar yang layak ditelinga kanan dan kiriku, supaya aku tahu bahwa dengan kamu itu bukan tentang butuh tapi tentang  utuh. Semua melalui ceritamu.
Orang mudah tertarik dan mudah melupakan tentang paras indahmu, yaaah... lagi-lagi menyoal mereka yang menentengmu seakan kamu anak tiri dan mereka sudah menguasai semua nadi dipenjuru bumi ini. Di lampau kau tercipta yang aku tahu semesta menjunjungmu tinggi? Tapi, mengapa sekarang bisa terbalik seperti i ini, aku hanya berdoa semoga ibumu tidak pernah mengadu perihal sakit yang tak berdarah ini, sehingga kamu tetap abadi di hati para muslim yang sejati.
Kelak ketika oang-orang sadar bahwa memilikimu itu segalanya, biarkan cinta yang membawa mereka pada keabadian hakiki menjaga kamu seutuhnya dan mengharumkan naskah sejarah dalam setiap bait yang disuarakan untuk semua orang.
(Jombang 25 juli 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar